Di tengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan dewasa ini,merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidak berhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas.
Siswa bukanlah benda mati yang hanya bergerak bila ada daya dari luar yang mendorongnya, melainkan mahluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya untuk bergerak yaitu motivasi. Dengan adanya motivasi, manusia kemudian terdorong untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku, yang termasuk di dalamnya adalah keinginan untuk berprestasi tinggi di dalam belajar. (Irwanto, 1997: 184)
Arden N. Fardesen mengatakan bahwa hal yang mendorong seorang untuk belajar adalah:
a. Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang amat luas.
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju.
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman.
d. Adanya uasaha untuk memperbaiki kegagalaan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koprasi maupun dengan kompetisi.
e. Adanya usaha untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.
f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai konsekwensi dari belajar. (Suryabrata, 1998: 253)
Melihat uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah.Siswa dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam pelajaran, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Sebaliknya, siswa yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada pelajaran ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih, sehingga bagaimana siswa diharapkan berprestasi kalau mereka masih kesulitan mengatur emosi mereka.
ANALISIS MENURUT SAYA
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak hemat. Penggunaan kosakata kegagalan dan ketidakberhasilan dapat dipilih salah satu saja karena maknanya sama.Koreksi :
merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalamikegagalan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas.
2. namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak hemat. Penggunaan kosakata kecerdasan atau kecakapan dapat dipilih salah satu karena maknanya sama.Koreksi :
namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.
3. Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak sepadan dengan kalimat sebelumnya, selain itu penggunaan kata karena setelah tanda titik juga tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.4. Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak hemat. Penggunaan kata dan berlebihan sehingga kalimat sulit dimengerti. Selain itu, penggunaan katamereka sendiri juga tidak efektifKoreksi untuk kalimat 3 dan 4:
Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka dengan baik serta mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan.
5. dan memiliki pikiran yang jernih.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak sepadan dengan kalimat sebelumnya. Sehingga menurut saya, kalimat ini lebih baik dihilangkan saja.6. Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya.
Kalimat berikut tidak efektif karena penggunaan kosakata keterampilan bukan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Keterampilanharusnya ditulis ketrampilan. Penggunaan kata besar pengaruhnya pun kurang tepatdalam hal ini.Koreksi:
Ketrampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut memiliki pengaruh yang besar.
7. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan mengalami kesulitan dalam belajar.
Kalimat berikut kurang efektif dalam hal pemilihan kosakatanya karena biasanya kata tapi tidak digunakan setelah tanda titik. Bila ingin digunakan setelah tanda titik maka ditambahkan menjadi Akan tetapi.Koreksi :
Akan tetapi, kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan mengalami kesulitan dalam belajar.
8. kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah.
Kalimat berikut kurang efektif dalam hal penggunaan kosakata yang seharusnya. Terlalu banyak menggunakan kata penghubung yang sehingga alangkah lebih baik kosakata tersebut dihilangkan dan makna pun tidak akan berubah.Koreksi :
kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar