Jumat, 15 Maret 2013

Manusia dan Kebudayaan



Manusia dan Kebudayaan


oleh: Ridho Hanal Azmi
(16112313)
1ka10

T.A 2013/2014

UNIVERSITAS GUNADARMA




Kata Pengantar

Puji dan syukur saya ucapkan Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang di harapkan. Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai Manusia dan kebudayaan. 
Makalah ini di susun dalam tujuan mengetahui apa pengertian dari manusia dan apa pengertian dari kebudayaan, dan menjelaskan hubungan manusia dan kebudayaan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas  mahasiswa  yang mengikuti mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar”.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.



Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1.Latar belakang
1.2.Batasan masalah
1.3.Tujuan penulisan
Bab 2 Pembahasan
2.1.Manusia
2.2.Hakekat Manusia
2.3.Kepribadian Bangsa Timur
2.4.Pengertian Kebudayaan
2.5.Unsur-unsur Kebudayaan
2.6.Wujud Kebudayaan
2.7.Orientasi Nilai Budaya
2.8.Perubahan Kebudayaan
2.9.Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Bab 3 Penutup
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
3.3.Refrensi
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi Biologis, Rohani, dan istilah Kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

1.2. Batasan Masalah
Makalah ini membahas secara garis besar mengenai manusia dan kebudayaan, Mulai pengertian manusia dan kebudayaan, hakekat manusia, unsur-unsur budaya, wujud dari kebudayaan, orientasi nilai budaya dan hubungan atau kaitan manusia dengan kebudayaan.

1.3.Tujuan Penulisan
Memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai, apakah yang dimaksud dengan manusia dan kebudayaan, serta dapat memberikan masyarakat pengetahuan tentang hubungan atau kaitan manusia dengan kebudayaan.
Bab 2
Pembahasan
2.1. Manusia
Manusia mempunyai makna yang sangat luas, namun terkadang kita sulit atau bingung untuk mengartikan apa makna dari manusia. Manusia dapat diartikan secara biologis, Kebudayaan, rohani, dan juga campuran. Di sini akan di jelaskan satu persatu.
A. Secara biologis => Manusia dapat diartikan sebagai species homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang di lengkapi otak berkemampuan tinggi. menurut beberapa ahli manusia mengalami revolusi  atau perubahan dari seekor monyet. tapi hal tersebut dapat di bantah dengan pengertian menurut makna manusia dalam bidang lainnya.
 B. Secara Kebudayaan => Manusia dapat di artikan sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk membentuk sebuah kelompok dan berlembaga  untuk saling melengkapi satu ama lain.
C. Secara Rohani / spiritual => Manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang di anugrahi akal dan pikiran yang sangat luar biasa dan tidak di miliki oleh makhluk ciptaan tuhan lainnya, dan manusia juga makhluk yang di berikan roh dan jiwa.
Jadi, menurut 3 penjelasan di atas manusia dapat diartikan sebagai salah satu makhluk biologis yang memiliki sifat-sifat rohani dan berkemampuan untuk berkomunikasi, menyampaikan, berekspresi, bersosialisasi, dan berkumpul untuk membuat sebuah organisasi. Dan ada pula pengertian dan definisi dari beberapa ahli:
=> Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adlah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena rohani dan jasmani merupakan suatu benda atau barang
=> Menurut Abineno J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
=> Menurut Sokrates
Manusia adalah makhluk berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.

2.2. Hakekat Manusia
Dalam kamus bahasa indonesia hakikat adalah intisari atau dasar. Selain itu, hakikat juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa yang dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :
A. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

B. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. 
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. 
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. 
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. 
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. 
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. 

C. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.

D. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.

2.3. Kepribadian Bangsa Timur.
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi. 

2.4. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu "buddhayah" yang berarti budi atau akal, yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris kebudayaan di sebut juga Culture yang di ambila dari kata latin colere, yaitu mengerjakan. Biasanya kata "Culture" juga di terjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa indonesia.
Berikut adalah pengertia / definisi dari kebudayaan dan di lontarkan oleh para ahli:
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan adalah kompleks yang di dalamnya  tercipta pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain yang di dapat oleh seorang sebagai anggota masyarakat
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan merupakan keseluruhan bentuk teknologi sosial, religi, kesenian, ideologi, dan benda, yang semuanya mencakup warisan sosial.
3. Dr.K. Kuper
kebudayaan merupakan gagasan pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku yang sopan, baik secara individu maupun kelompok.
4. Koentjaningrat
Kebudayaan adalah semua sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
5.William H. Haviland
 kebudayaan adalah kumpulan peraturan dan norma  yang di miliki masyarakat, dan kalau di sajikan oleh para anggota masyarakat akan melahirkan perilaku yang baik dan dapat di terima oleh anggota masyarakat.
6, Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan merupakan  perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan atau masalah dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencaoai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifata tertib dan damai.
7. Francis Merill 
*Pola perilaku yang dihasilkan dari interaksi sosial
*Semua perilaku dan produk yang di hasilkan dari intraksi sosial sebagai anggota masyarakat yang berasal dari intruksi simbolis 
8. Robert H Lowie
Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu melalui masyrakat yang berupa tingkah laku kehidupan dan adata istiadat yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan dari warisan masa lampau yang bersumber dari pendidikan formal dan informal.
9. Mitchell (Dictionary of soribology)
Kebudayaan merupakan sebagian Perulangan keseluruhan aktivitas dan produk yang di hsilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
10. Bounded et.al
kebudayaan  merupakan seuatu yang terbentuk dari kepercayaan manusia yang bersumber dari simbol tertentu, seperti  rangakaian simbol yang dipakai untuk mengalihkan kepercayaan masyarakat dari anggota masyarakat lainnya, hal ini bisa ditemukan di dalam media, pemerintahan institusi agama dan lain-lainnya.
11. Arkeolog R. Seokomono
Kebudayaan merupakan semua usaha manusia, berupa benda dan pikiran dan dalam penghidupan.
2.5.Unsur-unsur Kebudayaan
Beberapa orang Sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1.   Sistem Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.
2.   Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
3.   Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4.   Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia sebagai homo economicus.
5.   Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6.   Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
7.   Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
2.6. Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.  Kompleks aktivitas.
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.
3.  Wujud sebagai benda.
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
2.7. Orientasi Nilai Budaya
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.   Hakekat hidup manusia (MH)
2.   Hakekat karya manusia (MK)
3.   Hakekat waktu manusia (WM)
4.   Hakekat alam manusia (MA)
5.   Hakekat hubungan manusia (MN)

2.8. Perubahan Kebudayaan
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.   Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.   Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka
hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru, antara lain:
  • Terbatasnya masyaratak memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
  • Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsure baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.
  • Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
  • Suatu unsure kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
  • Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
2.9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.   Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.   Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.

Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa manusia adalah makhluk biologis yang memiliki sifat-sifat rohani dan berkemampuan untuk berkomunikasi, menyampaikan, berekspresi, bersosialisasi, dan berkumpul untuk membuat sebuah organisasi. Dan kebudayaan juga yang sangat mempunyai hubungan atau kaitan yang sangat penting bagi manusia juga, karena budaya juga memiliki arti budi dan akal, dan hal ini sangat tertanam pada jiwa manusia. Dan mengenai unsur-unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, serta nilai orientasi kebudayaan sangat penting untuk di tanamkan pada jiwa manusia, karena hal tersebut dapat dijadikan sebagai tameng atau penangkal berubahnya kebudayaan yang telah di yakini oleh manusia itu sendiri.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya, penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini kedepannya.
3.3. Refrensi
http://sro.web.id/





0 komentar:

Posting Komentar