Jumat, 07 November 2014
Sedikit Gambaran tentang Demokratisasi Kampus.
Pendidikan merupakan sebuah proses untuk mengembangkan segenap potensi diri secara dialektis berdasar kemampuan akal dan pikiran kita dalam rangka mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia. Peran penting dari pendidikan adalah sebagai pendorong kemajuan suatu negara untuk menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, demokratis, dan berdaulat. Pendidikan nasional yang demokratis harus bersandarkan pada nilai-nilai kesetaraan, partisipatif dan merupakan kepentingan mayoritas dari rakyatnya.
Pendidikan memiliki arti penting dalam memajukan sebuah bangsa. Bangsa yang maju bisa dipastikan adalah bangsa yang menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang utama dalam prioritas kebutuhannya. Tentunya selain kebutuhan pokok sebagai seorang manusia (sandang, pangan, papan). Pendidikan harus mampu menjawab segala persoalan yang tengah dihadapi oleh bangsa dan persolan pada masa mendatang. Pendidikan juga harus disesuaikan dengan kepentingan bangsa (baca: rakyat ) secara umum.
Peran serta para tenaga pendidik dengan para anak didiknya layaknya sebagai seorang kawan berdiskusi, untuk mencoba mencari jawaban dari sekian banyak persoalan yang sedang dihadapi rakyat sekarang dan akan datang. Pengajar bukanlah orang yang paling tahu dan paling pintar yang akan selalu benar. Mereka hanya berfungsi sebagai pemandu jalannya proses belajar mengajar dengan terus meningkatkan kualitas pengajarannya dari waktu ke waktu. Patronase terhadap dosen sudah saatnya kita tinggalkan bersama karena akan menghambat proses demokratisasi nantinya.
Kampus merupakan sebuah lembaga pendidikan di mana suasana demokratis yang harus senantiasa diciptakan dan dijunjung tinggi dalam setiap denyut dinamika kehidupan kampus. Mulai dari tingkat tertinggi pengambil kebijakan sampai pada tingkat terendahnya, yaitu pada metode dan proses pengajaran. Tidak ada pihak dalam posisi yang lebih tinggi, mahasiswa dan para birokrasi kampus adalah setara, baik secara kelembagaan maupun individu. Pada prinsipnya demokratisasi sangat menekankan pentingnya partisipatif dan kesetaraan antar sesama.
Kesetaraan secara kelembagaan dalam kampus ialah setiap lembaga kemahasiswaan harus benar-benar merupakan perwujudan kepentingan mayoritas mahasiswa dan bukan merupakan kepentingan dari pihak minoritas (baca: birokrat kampus). Independensi lembaga kemahasiswaan adalah jawaban untuk mewujudkan kedaulatan mahasiswa. Kesetaraan secara individu mengandung pengertian tidak diperkenankannya melakukan tindakan-tindakan diskriminatif dan represif terhadap setiap kekritisan (pandangan, sikap, dan tindakan) oleh mahasiswa.
Pada perjalanannya, upaya untuk mewujudkan demokratisasi kampus selalu menghadapi persoalan, tapi kesemuanya itu tidak akan menyurutkan langkah dari gelombang perlawanan mahasiswa untuk terus memperjuangkannya.
Kebebasan berorganisasi dan menyampaikan pendapat bagi seluruh mahasiswa dan segenap civitas akademika ialah harga mati yang harus dibayar oleh birokrat kampus dalam rangka menciptakan suasana kampus yang demokratis. Kampus harus menjamin kebebasan mahasiswa untuk menyuarakan ide dan kekritisannya, baik dalam kelas perkuliahan maupun dalam menggelar aksi untuk menyikapi persoalan kampusnya.
Tindakan-tindakan untuk menghambat kekritisan mahasiswa seperti mengancam dapat nilai jelek, D.O.-skorsing, hukuman presensi, dipersulit dalam administrasi merupakan praktek-praktek terbelakang dari para birokrat kampus yang mesti kita akhiri.
Betway Casino Review - One of the Most Profitable Sites
BalasHapusOur Betway 피망 포커 머니 상 Casino review is 먹튀검증 as simple as 오늘 뭐 먹지 룰렛 this. 실시간바카라사이트 It's easy to sign up or to take your Betway account. However, 슈어 벳 주소 the site is one that will