Minggu, 04 Januari 2015

OBSERVASI PENGGOLONGAN THEKNIK NON-TES

Pengamatan atau observasi (observation) adalah suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakuya. Secara umum observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

Observasi dapat dilakukan pada berbagi tempat misalnya kelas pada waktu pelajaran, dihalaman sekolah pada waktu bermain, dilapangan pada waktu murid olah raga, upacara dan lain-lain. Menurut jenisnya observasi terbagi 3: langsung, observasi dengan alat (tidak langsung), dan observasi partisipasi. Menurut cara dan tujuannya, observasi dapat dibedakan menjadi 3 macam :

1. Observasi partisipan dan nonpartisipan
Observasi partisipan yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pengamatan itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Observasi partisipan dilaksanakan sepenuhnya jika pengamat betul-betul mengikuti kegiatan kelompok, bukan hanya pura-pura.
Dengan demikian, ia dapat menghayati dan merasakan seperti apa yang dirasakan orang-orang dalam kelompok yang diamati. Sedangkan observasi nonpartisipan, observasi tidak mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objeknya atau evaluator berada “diluar garis” seolah-olah sebagai penonton belaka. Contoh observasi partisipan : Misalnya guru mengamati setiap anak. Kalau observasi nonpartisipan, guru hanya sebagai pengamat, dan tidak ikut bermain.

2. Observasi sistematik dan observasi nonsitematikObservasi sistematik yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Sedangkan observasi nonsistematik yaitu apabila dalam pengamatan tidak terdapat stuktur ketegori yang akan diamati. Berbeda dengan observasi partisipan, maka dalam observasi sistematik ini pengamat berada diluar kelompok. Dengan demikian maka pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.

Contoh observasi sistematis misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam bunga. Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kategori-kategori yang akan diamati, misalnya tentang: kerajinan, kesiapan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan. Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid dalam menanam bunga. Kalau observasi nonsistematis maka guru tidak membuat kategori-kategori diatas, tetapi langsung mengamati anak yang sedang menanam bunga.

3. Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Observasi eksperimental dilakukan secara nonpartisipatif tetapi sistematis. Dalam hal ini ia dapat mengendalikan unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.

Sebagai alat evaluasi , observasi digunakan untuk:
  • Menilai minat, sikap dan nilai yang terkandung dalam diri siswa.
  • Melihat proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun kelompok.
  • Suatu tes essay / obyektif tidak dapat menunjukan seberapa kemampuan siswa dapat menjelaskan pendapatnya secara lisan, dalam bekerja kelompok dan juga kemampuan siswa dalam mengumpulkan data. 
Observasi yang baik dan tepat harus memilki sifat-sifat tertentu yaitu:
  1. Hanya dilakukan sesuai dengan tujuan pengajaran 
  2. Direncanakan secara sistematis 
  3. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan 
  4. Dapat diperika validitas, rehabilitas dan ketelitiaanya.
Kebaikan dan Kelemahan Observasi :
Observasi sebagai alat penilain Non Tes, mempunyai beberapa kebaikan, antara lain:
  • Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak. 
  • Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting 
  • Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket 
  • Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran. Selain keuntungan diatas, observer juga mempunyai beberapa kelemahan
Kelemahan observasi:
  • Observer tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorang yang sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja merahasiakan kehidupannya maka tidak dapat diketahui dengan observasi. Misalnya mengamati anak yang menyayi, dia kelihatan gembira, lincah . Tetapi belum tentu hatinya gembira, dan bahagia. Mungkin sebaliknya, dia sedih dan duka tetapi dirahasiakan. 
  • Apabila si objek yang diobservasikan mengetahui kalau sedang diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat, agar observer merasa senang. 
  • Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dapat dikontrol sebelumya.


2 komentar:

  1. info yang bagus
    http://www.dhanhariz.esy.es/2015/02/kata-pengantar-makalah.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih gan, sering" berkunjung ye gan, banyak artikel menarik lainnya loh hahah :D

      Hapus