Selasa, 18 Juni 2013
KONSSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN.
MAKALAH KESASTRAAN
oleh: Ridho Hanal Azmi
(16112313)
1ka10
T.A 2013/2014
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB 1
Pendahuluan
Kata Pengantar
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah memberkahi kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami gunakan sebagai
data dan fakta pada makalah ini.
Makalah
ini memuat tentang “Konsepsi Ilmu Budaya
Dasar dalam kesusastraan” dan sengaja dipilih karena menarik untuk dicermati.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan.
Tidak semua hal dapat kami analisa dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami
juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita dan memperkaya materi
di mata kuliah Kepemimpinan di semester ini. Terima kasih.
Daftar Isi
Kata
pengantar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1.LATAR BELAKANG
1.2.BATASAN MASALAH
1.3.TUJUAN PENULISAN
Bab 2 Pembahasan: KONSEPSI ILMU BUDAYA
DASAR DALAM KESUSASTRAAN
2.1.PENDEKATAN
KESUSASTRAAN
2.2.
PENGERTIAN SENI
2.3.PERANAN SASTRA
2.4.HUBUNGAN ANTARA
SASTRA, SENI, DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Bab 3 Pembahasan: ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
3.1.PENGERTIAN PROSA
3.2.JENIS-JENIS PROSA DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Bab 4 Pembahasan: ILMU BUDAYA DASAR YANG
DIHUBUNGKAN PUISI
4.1. PENGERTIAN
PUISI
4.2. MACAM-MACAM
PUISI DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Bab 5
Penutup
5.1. KESIMPULAN
5.2. SARAN
5.3. DAFTAR
PUSTAKA
1.1. Latar
Belakang
Ilmu budaya dasar atau bahasa luarnya di sebut basic
humanities. kata humanities awalnya berasal dari negara inggris yang berarti
dalam bahasa indonesia adalah sastra. kata humanities berasal dari bahasa latin
yang artinya adalah berbudaya dan halus.
Sastra dalam arti khususnya itu biasa kita gunakan
dalam kebudayaan adalah ekspresi dan isi hati dari perasaan manusia yang
diungkapkan dalam bentuk pandangan cerdas yang dituangkan dalam
bentuk sesuatu hal yang mencerminkan sebuah keindahan, Secara morfologis,
kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat
imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan.
Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau
bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
1.2. Rumusan
Masalah
1 Ilmu sastra adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai
segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu
aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
2 Teori
sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas,
hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis,
serta sistem sastra
3. Seni sastra adalah
proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi,
cerpen/novel, atau drama.
1.3. Tujuan Penulisan
1. Karya sastra dapat membawa
pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang
mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin
dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2. Karya sastra dapat memperkaya
jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
3. Karya sastra dapat memperkaya
pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran,cita-cita, serta
kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4. Karya sastra mengandung unsur
pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa
dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana
penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang
digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu
Bab 2
Konsepsi Ilmu
Budaya Dasar dalam kesusastraan
2.1. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
A. Sastra Dalam
Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra)
merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang
mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti
“instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam
bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan”
atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian
istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya
sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental
nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya,
diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti
kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan
(sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi
dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau
pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu
Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi
adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh
karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun,
dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel,
Cerita/Cerpen, dan Drama.
B. Pengertian Sastra
Menurut Para Ahli
1.Mursal
Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah
pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan
manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang
positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
2.Semi (1988
: 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil
pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya
menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
3.Panuti
Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau
tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan,
keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
4.Ahmad
Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan seni
yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan
bersifat imajinatif.
5.Eagleton
(1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang
halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam
berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan,
dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6.Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau
gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan
peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena
itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
7.Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya
melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
8.Robert
Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah
kata, bukan sebuah benda
9.Sapardi
(1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu
adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu
sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan
kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
10.Taum
(1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau
“sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal
lain”
2.2 PENGERTIAN SENI
Seni pada mulanya adalah proses
dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni
bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat
diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur
keindahan.
Seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih
sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa
dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu
set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara
seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat
pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah
muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti
bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut
media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
Seni yang dapat dinikmati melalui
media pendengaran atau (video art), misalnya seni musik, seni suara,dan seni
sastra, puisi dan pantun
Seni yang dinikmati dengan media
penglihatan (Visual Art)) misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak
beladiri dan sebagainya.
Seni yang dinikmati melalui media
penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran
wayang, film.
2.3 PERANAN SASTRA
Prosa, puisi, lakon, skenario,
skripsi, risalah ilmiah, esei, kolom, berita, surat, proposal, catatan harian,
laporan, pandangan mata, pidato, ceramah, transkripsi percakapan, wawancara,
iklam, propaganda, doa dan sebagainya semuanya jadi termasuk sastra, karena
mempergunakan bahasa.
Semua sektor kehidupan, seluruh
aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari bahasa. Bahkan olahraga yang
jelas-jelas menitikberatkan pada aktivitas raga, tetap saja membutuhkan bahasa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan dirinya. Dengan cakupan yang begitu
dahsyat, sastra tidak mungkin tidak berguna. Demikianlah mahasiswa yang sedang
menekuni berbagai jurusan, akan selalu, suka tak suka berhubungan dengan
sastra.
Bagaimana dengan puisi dan prosa
yang merupakan bagian dari kesusastraan (baca: sastra yang indah). Apakah puisi
dan prosa juga berguna bagi semua mahasiswa, sehingga bukan saja jurusan bahasa
dan sastra tapi juga jurusan sosial, ekonomi dan eksakta berkepentingan
mengkaji sastra? Apa seorang yang ingin menjadi insinyur, dokter, diplomat,
pengusaha, perwira, pemimpin politik, ahli hukum, negarawan dan ulama, perlu
membaca sastra?
Di tahun 60-an, pelajaran
kesusastraan masih diajarkan di SMA di semua bagian A,B dan C (budaya, eksakta
dan ekonomi). Tetapi posisinya memang hanya sebagai pendukung pelajaran Bahasa
Indonesia. Tak jarang jam pelajaran kesusastraan dikanibal oleh pelajaran
bahasa.
Hal tersebut dimungkinkan, karena
pelajaran kesusastraan tak lebih dari hapalan bentuk-bentuk kesusastraan,
riwayat hidup pengarang, judul karya dan sinopsis buku-buku wajib baca. Tak
pernah ditelusuri secara mendalam (gurunya tak ada yang terdidik ke arah itu)
hakekat kesusastraan itu kaitannya dengan berbagai pemikiran yang ada dalam
kehidupan. Jadinya pelajaran kesusastraan – lebih popular disebut pelajaran
sastra saja – hanya jadi pelajaran tak berguna. Dihapus juga tidak ada
akibatnya.
Kesusastraan (prosa dan puisi)
sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena pemaparannya
menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam kesemuannya
itu, sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam, mengikuti
cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk itu memang diperlukan
kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan di dalam
sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat
penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra,
kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin
tenggelam hanya sebagai hiburan.
Sastra memang memiliki potensi
yang hebat untuk menghibur. Dan karenanya sebagai barang komoditi nilainya
tinggi. Kaitannya dengan bisnis dan industri juga meyakinkan. Sebuah karya
sastra dapat meledak, mengalami ulang cetak setiap tahun dengan oplag raksasa
dalam berbagai bahasa.
Namun sastra tidak semata-mata
kelangenan, tetapi juga dokumen perjalanan pemikiran yang menjadi bagian dari
perjalanan sejarah. Uncle Toms’s Cabin karya Beecher Stowe yang melukiskan
derita dan nestapa budak kulit hitam di Amerika Serikat, telah diakui sebagai
salah satu pemicu perang Saudara di Amerika dalam rangka menghapuskan
perbudakan.
Dokter Zhivago karya Boris
Pasternak melukiskan hidup pelakunya yang bernama Lara yang melambangkan Ibu
Rusia. Pemerintah tirai besi Uni Soviet melarang Pasternak menerima hadiah
nobel, karena novel itu dianggap sebagai potret Rusia yang tidak dikehendaki
oleh pemerintah komunis.
Ayat-Ayat Setan karya Salman
Rusdie menimbulkan kegegeran dunia, karena dianggap penghinaan terhadap Islam,
sehingga Ayatulah Khomeini menjatuhkan hukuman mati pada penulisnya yang
berlindung di daratan Inggris.
Di Indonesia, Langit Makin
Mendung karya Ki Panji Kusmin, menjadi perkara, sehingga HB Jassin selaku
Pimpinan Redaksi majalah Horison yang memuat cerita pendek itu diajukan ke
pengadilan dan dinyatakan bersalah. Sementara Iwan Simatupang, sengaja menulis
drama “RT 0 – RW 0” (sekalian dipentaskan oleh para mahasiswanya), dalam rangka
memberi kuliah tentang filsafat eksistensialis.
2.4. HUBUNGAN ANTARA SASTRA, SENI, DENGAN ILMU
BUDAYA DASAR
Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas
oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks
budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai
berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa
dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan
kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus
menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya .
Bab 3
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
3.1. PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan
yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya
lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata
prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam
dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa
indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang
dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
3.2. JENIS-JENIS
PROSA DAN BAGIAN-BAGIANNYA
1.Prosa
naratif
2.Prosa
deskriptif
3.Prosa
eksposisi
4.Prosa
argumentatif
5.Prosa Lama
6.Prosa Baru
Tapi
dari sekian banyaknya jenis-jenis Prosa ini hanya ada 2 jenis Prosa yang bisa saya jelaskan, yaitu
sebagai berikut:
1.Prosa Lama
A. Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah
satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah.
Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain
berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang
berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh
: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang
ditulis tahun 1612.
B. Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang
dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri
Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah
.
C. Dongeng
Dongeng,
adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya,
yaitu sebagai berikut :
*Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai
lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh :
Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil
dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan
Burung Centawi, dan lain-lain.
*Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan
kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan
gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng
tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan
lain-lain.
*Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat
terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban
Perahu, dan lain-lain.
*Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah,
yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan
lain-lain.
*Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral
atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh : Kisah Para
Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan lain-lain.
*Dongeng jenaka, adalah
cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing
dilukiskan secara humor.
Contoh : Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas,
dan lain-lain.
D. Cerita
Berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita
yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya.
Contoh : Seribu Satu Malam.
2.Prosa Baru
A. Roman
Roman adalah bentuk prosa baru
yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam
roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai
dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek
kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur
bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari
pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. dugfiugs
Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa
macam, antara lain sebagai berikut:
*Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud
tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca
untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah
Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
*Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang
keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan
masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St.
Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
*Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan
fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam
sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy
Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
*Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran
kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh:
Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St.
Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
*Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan
kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen
polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari
Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak
Terlerai oleh Suman HS.
B. Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu
novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian
kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung
konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib
pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel
lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria
oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh
Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
C. Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru
yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan
paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi
hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat
oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim,
Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
D. Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu
karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri
(otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga
dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof.
Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Kritik
Kritik adalah karya yang
menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi
alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya
objektif dan menghakimi.
E. Resensi
Resensi adalah pembicaraan /
pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat
memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti
tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan
saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
F. Esai
Esai adalah ulasan / kupasan
suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya.
Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang
budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut
selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
dan tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.
Bab 4
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN PUISI
4.1. PENGERTIAN PUISI
Puisi (dari bahasa Yunani Kuno:
ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa
digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu
bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang
membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa
ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis
literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala
kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang
membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat
berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan
salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang
juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca
hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi
penulis selalu memiliki alasan untuk segala ‘keanehan’ yang diciptakannya. Tak
ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada
beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai
puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik
dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu ‘pemadatan kata’. kebanyakan
penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa
dan bukan pada pokok puisi tersebut.
Didalam puisi juga biasa
disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada
bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
Dibeberapa daerah di Indonesia
puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau
untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi
pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
*.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
*.Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual.
*. Puisi dan keinsyafan sosial.
4.2. MACAM-MACAM PUISI DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Macam-macam puisi dibedakan berdasarkan zaman:
1. Puisi Baru
Puisi baru : Puisi yang muncul karena pengaruh sastra barat. Puisi baru
adalah puisi yang lebih bebas dalam penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.
2.Puisi Lama
Puisi Lama : Puisi yang mengikuti
ketentuan umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris. Jenis puisi lama :
*.Mantra
*.Karmina
(Pantun singkat)
*.Talibun
*.Syair
*.Gurindam
3. Puisi Modern
Puisi Modern : Puisi bebas yang muncul pada tahun awal kemerdekaan yang
dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak mengutamakan bentuk puisi namun
lebih mengutamakan isi dan makna dari puisi tersebut.
Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan :
*Figura
Bahasa (personifikasi, hiperbola, metafora, dll)
*Kata
– kata ambigu
*Kata-kata
yang mengandung perasaan dan pengalaman penyair
*Kata
– kata konotatif
*Pengulangan
untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan
Berikut ini merupakan contoh Puisi karangan WSRendra sebagai
berikut:
SAJAK ORANG KEPANASAN
Oleh :
W.S. Rendra
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami telantar dijalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nyerocos bicara
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang : TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu
Suara Merdeka,
Jumat, 15 Mei 1998
BAB 5
Penutup
5.1.Kesimpulan
Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas
oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya
Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang
IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan
masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa
dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan
kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus
menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya .
5.2.Saran
Ketika seseorang memiliki ilmu
budaya dasar dan sifat kesusastraan , pasti
dapat membuat pelihat hasil cipta
karyanya menghayati dan melakukan hal positif dengan hasil cipta karya
yang di buat. untuk itu bagi seseorang yang telah mampu melakukan hal tersebut yaitu membuat
suatu cipta karya yang dapat di hayati oleh orang lain dan membuat perubahan
bagi pelihat hasil cipta karya saya hanya memberi masukan sedikit, tuangkanlah
hal-hal yang positif agar suatu ketika ada pelihat hasil cipta karya dapat
menirukan hal yang positif yang memiliki nilai ke indahan, dan jangan buat
cipta karya yang negatif yang dapat merusak pemikiran manusia dan membuat
manusia melakukan hal -hal yang positif.
5.3. Daftar Pustaka :
http://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
http://putuwijaya.wordpress.com/2007/11/07/peranan-sastra/
http://id.wikipedia.org/wiki/Prosa
http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi
http://ajengbells-tinkerbell.blogspot.com/2012/04/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan.html
0 komentar:
Posting Komentar